Rabu, 02 Maret 2011

Pada Masa Pemerintahan Indonesia Bersatu

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber. Pada masa pemerintahan Indonesia bersatu yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono saat ini dapat membuat perubahan dikit demi sedikit menjadi lebih baik, dari adanya pendidikan gratis, jamkesmas, dan lain-lain. Namun banyaknya masalah di Indonesia, membuat pemerintah turun tangan. Seperti masalah ancaman inflasi di Indonesia, harga-harga naik karena Bulog terlambat membeli beras petani, meski stok beras di gudang mulai menipis. menyebabkan harga beras menjadi mahal karena suplainya rendah. namun pemerintah tetap berusaha agar persediaan Bulog (CBB) cukup untuk mengoptimalkan fungsi bulog dalam menstabilkan harga. Dan seiring dengan kenaikan harga minyak dunia membuat pemerintah lebih aktif dengan merencanakan pengurangan penggunaan subsidi BBM pada kendaraan pribadi. Inflastruktur masih kurang seperti pemasokan listrik yang belum merata keseluruh masyarakat Indonesia. Masalah Gayus, Bank century yang belum selesai masalahnya membuat pemerintah turun tangan.
 Ada 10 tantangan utama di 2011 :
1. Inflasi akibat kenaikan harga pangan dan energi.
2. Tekanan subsidi dalam APBN dan belanja modal belum optimal.
3. Infrastruktur masih kurang, termasuk listrik.
4. Hambatan perizinan dan kepastian hukum bagi investasi
5. Penyimpangan dan korupsi, termasuk kolusi di sektor perpajakan
6. Praktik usaha pertambangan dan kehutanan yang merusak lingkungan.
7. Politik uang yang mencederai demokrasi.
8. Pelayanan bagi masyarat belum berjalan dengan baik, antara lain di bidang kesehatan dan pendidikan.
9. Perlindunan dan bantuan terhadap TKI masih lemah.
10. Daerah dan pusat belum siaga dan sigap mengatasi bencana alam.

Menghadapi tantangan yang akan datang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun meminta agar seluruh pemerintah untuk mengantisipasikan. Salah satunya meningkatkan cadangan beras yang lebih tinggi. "Karena, apabila tidak ada pemecahannya bisa berdampak pada kemiskinan dan pengangguran," kata presiden saat membuka rapat kerja tentang pelaksanaan program pembangunan tahun 2011 di Jakarta. Tantangan lain antaranya tekanan subsidi dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2011, presiden menerapkan misi pemerintah untuk melaksanakan percepatan pertumbuhan perekonomian. Sasaran pertumbuhan ekonomi yang dicapai 6,4 %, inflasi 5,3 %, pengurangan pengangguran menjadi 7 % dan angka kemiskinan sekitar 11,5 - 12,5%. Pemberantasan korupsi merupakan agenda sorotan yang paling tinggi. Semangat pemberantasan korupsi diawal pemerintahan langsung diartikulasikan dengan menerbitkan Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang percepatan Pemberantasan Korupsi. Dengan membentuk Tindak Pidana Korupsi lewat Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2005 yang ditandatangani oleh presiden Yudhoyono. Dan dengan mejalin komunikasi atau kerjasama dengan negara lain dapat saling memenuhi kebutuhan negara masing-masing.
" Kuncinya adalah apa yang sudah direncanakan jangan sampai gagal. ini pengalaman 2010, tidak ada kegagalan dalam skala luas," ucapnya.