Minggu, 06 April 2014

PENILAIAN KINERJA


BAB 19
PENILAIAN KINERJA

Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan
Adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja serta menetapkan kebijakan selanjutnya
Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi dan partisipasi karyawan. Menilai perilaku sangat sulit karena tidak ada standar fisiknya, sedangkan untuk menilai hasil kerjanya relatif lebih mudah karena ada standar fisik yang dapat dipakai sebagai tolak ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram.
Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupu kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan kebijaksanaan berarti apakah karyaawan akan dipromosikan, dan atau jasanya dinaikkan.
Menurut Andrew F. Sikula, Penilaian Kinerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditunjuk untuk pengembangan.
Menurut Dale Yoderk, Penilaian Prestasi Kerja adalah prosedur yang formalnya dilakukan di dalam organisasi untuk mengevaluasi pegawai dan sumbangan sera kepentingan bagi pegawai.
Dengan penilaian prestasi berarti para bawahan mendapatkan perhatian dari atasannya sehingga mendorong mereka bekerja, asalkan proses penilaiannya dilakukan dengan jujur dan objektif serta tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini memungkinkan karyawan dipromosikan, didemosikan, dikembangkan, dan atas balas jasanya dinaikkan.

Tujuan dan Kegunaan Penilaian Kinerja Karyawan
1.      Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa.
2.      Untuk mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam pekerjaanya.
3.      Untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja
4.      Indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi karyawan
5.      Sebagai kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan
6.      Sebagai alat untuk perbaiki atau mengembangkan kecakapan karyawan.
Jadi dengan penilaian prestasi kerja dapat diketauhi prestasi kerja seorang karyawan di mana terdapat kelebihan maupun kekurangan yang dimilikinya. Bagi mereka yang memiliki prestasi kerja yang tinggi, memungkinkan akan dirinya untuk diberikan promosi. Sebaliknya, karyawan yang prestasinya rendah dapat diperbaiki dengan memindahkan ke jabatan yang sesuai dengan kecakapanya ataupun melalui pendidikan dan latihan dalam rangka pengembangan karyawan.
Secara umum penilaian kinerja karyawan berdampak positif bagi banyak pihak, berikut ini pihak-pihak yang akan merasakan dampak positif dari sebuah proses penilaian kinerja karyawan :
1.      Pihak Karyawan
Adanya proses penilaian kinerja karyawan akan memberikan dampak positif bagi para karyawan diantaranya adalah munculnya motivasi kerja yang lebih baik, adanya kejelasan dari standar kerja yang sudah dilakukan, umpan balik terhadap kinerja yang sudah lalu, pengembangan diri, peluang untuk mendiskusikan berbagai permasalahan selama menjalankan kerja, peluang berkomunikasi dengan pihak atasan dan sebagainya. Hal positif akan dirasakan oleh pihak karyawan melalui adanya proses penilaian kinerja karyawan.
2.      Pihak Penilai
Ada banyak positif yang akan didapatkan oleh pihak penilai melalui adanya upaua penilaian kinerja karyawan. Beberapa diantaranya adalah pihak perusahaan dapat mengetahui dan menilai kecenderungan kinerja masing-masing karyawan, upaya peningkatan kepuasan kinerja yang diinginkan oleh pihak perusahaan, upaya untuk memahami karyawan secara lebih dekat, meningkatkan efektifitas sumber daya manusia sebuah perusahaan, kesempatan bagi pihak atasan untuk menjelaskan kepada para karyawan apa sebenarnya yang menjadi keinginan pihak perusahaan.
Ada banyak dampak positif lainnya yang akan diperoleh oleh pihak karyawan maupun pihak perusahaan terhadap adanya proses penilaian kinerja karyaawan.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar