Rabu, 18 Mei 2011

PDB, PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan suatu kondisi keadaan suatu kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.  Kesejahteraan masyarakat dari aspek ekonomi dapat diukur dengan tingkat pendapatan nasional perkapita. Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Karena jumlah penduduk yang bertambah tiap tahun dengan sendirinya kebutuhan sehari-hari ikut bertambah setiap tahunnya, maka dibutuhkan pendapatan setiap tahunnya. Contonya seperti negara Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia tingkat  kemiskinannya sangat besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai.

KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

Istilah “pendapatan nasional” berati sempit dan berarti luas. Berati sempit maksudnya “pendapatan nasional” adalah terjemah langsung dari national income. Sedangkan berarti luas maksudnya bahwa ;pendapatan nasional” adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau merujuk ke Gross Domestic Product (GDP) atau merujuk ke Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) ; Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP) atau merujuk ke Pendapatan Nasional atau National Income (NI). Jadi kempat konsep pendapatan nasional ini (PDB, PNB, PNN, dan PN) berbeda satu sama lain.

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

1. Teori Klasik

Dasar teori klasik adalah pembangunan ekonomi dilandasi oleh sitem liberal, yang mana pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Jika keuntungan meningkat maka tabungan akan meningkat dan investasi akan bertambah. Beberapa teori klasik antara lain seperti  : teori pertumbuhan Adam Smith “ ada 3 faktor penentu proses produksi/pertumbuhan, yakni SDA, SDM, dan barang modal “, teori petumbuhan David Ricardo “ pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA yang jumlahnya terbatas, dan jumlah penduduk menyesuaikan diri dengan tingkat upah, diatas atau dibawah tingkat upah alamiah (atau minimal) “, teori pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus “ ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan negara, yakni jika PNB pontensial meningkat. Sektor yang dominan adalah pertanan dan industri. “ , teori Marx “ membuat 5 tahapan perkembangan sebuah perekonomian, yaitu : perekonomian komunal primitif, perekonomian perbudakan, perekonomian feodal, perekonomian kapital, dan perekonomian sosialis. ”.

2.  Teori Neo-Keynes

Model pertumbuhan yang masuk dalam teori neo-Keynes adalah modal dari Harrod dan Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat pengaruh dari investasi, baik pada AD maupun pada perluasan kapisitas produksi AS, yang akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

3.  Teori Neo-Klasik 

Pemikiran dari teori neo klasik didasarkan pada kritik atas kelemahan-kelemahan atau penyempurnaan terhadap pandangan/asumsi dari teori klasik yang dibahas diatas.

4. Teori modern

Salah satu dari asumsi teori modern ini adalah sifat keberadaan teknologi yang tidak lagi eksogen (given), merupakan faktor produksi yang dinamis. Demikian juga faktor manusia : tenaga kerja di dalam fungsi produksi tidak lagi merupakan faktor eksogen, tetapi bisa berkembang mengikuti  perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan (IPTEK).

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan PDB akan membawa perubahan mendasar dalam sruktur ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama perekonomian modern yang didominasi oleh sektor non-primer, khusus industri manufaktur dengan increasing returns to scale (relasi positif antara pertumbuhan output dengan pertumbuhan produktivitas) yang dinamis sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi (Weiss,1988). Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi yang membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat perkapita, semakin cepat perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi faktor penentu lain mendukung proses tersebut, seperti manusia (tenaga kerja), bahan baku, dan teknologi yang tersedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar